Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Greysia/Apriyani Rebut Emas, Tontowi: Welcome to the Club!

0
455

Ragasportnews.com – Greysia Polii/Apriyani Rahayu efektif meraih penghargaan emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya pemain top blended pair Tontowi Ahmad mengaku senang dengan pencapaian ini.

Prestasi ini diraih Greysia/Apriyani usai mengalahkan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan 21-19, 21-15 pada laga terakhir di Musashino Sport Plaza, Senin (2/8/2021).

Baca juga : Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Gagal Raih Medali, Mohammad Ahsan: Semoga Allah Ganti Lebih Baik

Penghargaan emas Greysia/Apriyani menambah pundi-pundi dekorasi Indonesia di Olimpiade Tokyo sehingga saat ini ada empat buah.

Usai pertandingan, Greysia/Apriyani mendapat ucapan selamat dan terima kasih dari seluruh penjuru tanah air, termasuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Tontowi Ahmad sangat mungkin merupakan pesaing paling populer sebelumnya yang bersorak dengan kemakmuran Greysia/Apriyani.

Melalui media berbasis web, Tontowi mengundang Greysia/Apriyani yang saat ini dikenang atas posisi kompetitor Indonesia peraih medali emas Olimpiade.

“Congrats greys apri welcome to the club (Congratulations greys apri welcome to the club)…selanjutnya, congrats to mentor Eng Hian,” ujar Tontowi kepada lebih dari 300 ribu penggemarnya di Instagram.

Pencapaian Greysia/Apriyani menjadi juara di Olimpiade Tokyo 2020 pada dasarnya berproses dengan gemilangnya kebiasaan bulu tangkis Indonesia dalam gelaran multi-event terbesar ini. Tontowi sendiri memenangkannya di Olimpiade 2016 di blended copy bersama Liliyana Natsir.

Kebiasaan brilian bulu tangkis Indonesia di Olimpiade dimulai pada tahun 1992, ketika pertandingan secara resmi dipertandingkan. Pasangan bulu tangkis tunggal putri merah putih Susy Susanti dan Alan Budikusuma menaiki panggung tertinggi di Barcelona.

Pada tahun 1996, pasangan putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky bergantian memperkenalkan penghargaan emas di Olimpiade Atlanta. Setelah empat tahun, Canda Wijaya/Toni Gunawan, disusul Taufik Hidayat di Athena 2004 dan Hendra Setiawan/Markis Kido di Beijing 2008.

Pada Olimpiade London 2012, dekorasi emas sempat lepas dari buruan para atlet bulu tangkis Indonesia. Namun, sejak saat itu, Tontowi/Liliyana menemukan cara untuk memperkenalkan satu lagi dekorasi emas di Rio de Janiero, sebelum Greysia/Apriyani melanjutkan dengan kebanggaan ini di Olimpiade Tokyo 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here