Ragasportnews.com – Pada Olimpiade Tokyo 2020, pemain bulu tangkis Guatemala Kevin Cordon menarik perhatian semua orang. Secara bersamaan, sang mentor yang berasal dari Indonesia juga sedang dibahas.
Kevin Cordon secara mengejutkan lolos ke babak penyisihan bulu tangkis tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020, sebelum akhirnya ditumpas oleh pemain Denmark Viktor Axelsen.
Baca juga : Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Wahyana, Guru SMP Gunungkidul di Final Tunggal Putri Olimpiade 2020
Cordon kemudian, saat itu juga membungkuk kepada tunggal putra Indonesia Anthony Ginting dalam pertandingan penghargaan perunggu. Namun, aktivitas 34 tahun tetap menjadi salah satu kejutan Olimpiade sekarang.
Di balik lompatan Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo 2020, yang juga banyak disoroti adalah tugas Muamar Qadafi sebagai mentornya. Selain itu, Muamar juga belakangan disebut sebagai orang Indonesia.
Belakangan diketahui bahwa Muamar Qadafi berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia dilahirkan ke dunia dalam sebuah keluarga sederhana yang saat ini tinggal di Cemani RT 7 RW 15, Grogol Sukoharjo.
Ditemui wartawan, Suratman (65) yang merupakan ayah dari Muamar Qadafi juga bercerita tentang jagat bulu tangkis yang awalnya digeluti anaknya sebagai pemain.
Dengan cepat, lanjut Suratman, kemampuan anak itu terus diasah dan ternyata semakin bagus. Peningkatan cepat dalam pertandingan bulu tangkis Muamar membuatnya masuk PB Djarum.
“Dia tidak move on dari SD, semua dipertimbangkan, kelas 4 atau 5 langsung masuk PB Djarum hingga SMP,” lanjutnya.
Suratman tidak menjelaskan secara persis bagaimana Muamar Qadafi saat itu, kemudian mengubah roda dari pemain menjadi pelatih. Dia tidak ingat kapan anaknya mulai bersiap.
Terlepas dari kenyataan bahwa dia tidak menang dalam hal membawa Corson ke dekorasi, Suratman mengakui bahwa dia sangat senang atas konsekuensi dari upaya gigih anaknya yang saat ini juga merupakan aksioma. “Sudah melampaui target, tidak apa-apa. Jika saya bisa menang, anak saya akan lebih dikenal.”
Usai Olimpiade, lanjut Suratman, Muamar akan kembali ke Indonesia karena kesepakatannya sebagai mentor Kevin Cordon di Guatemala akan berakhir setelah Olimpiade Tokyo 2020.