Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Ngamuk Dikalahkan Praveen/Melati, Pasangan Denmark Banting Raket

0
296

Ragasportnews.com – Aksi eye-catching terjadi di ajang bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Tim ganda campuran Denmark Matthias Christiansen/Alexandra Boje diwakili wakil Indonesia Pravin Jordan/Melati Da Va Octavianti.

Seperti yang diketahui semua orang, Christiansen/Borge berencana menghadapi ganda campuran terbaik Indonesia, Praven/Merati, di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Minggu (25 Juli 2021) pagi.

Baca juga : Olimpiade Tokyo Bulu Tangkis: Lahir dan Besar di Indonesia, Pebulu Tangkis Ini Justru Bela Negara Lain

Pada laga kedua Grup C, Christiansen/Borge akan menghadapi persaingan sengit dari peringkat ganda campuran perempat dunia.

Kombinasi Denmark tertinggal 7 poin di game pertama dan bahkan bisa menyamakan skor setelah jeda. Pada akhirnya, mereka memaksa Pravin/Melati untuk bermain dua di akhir set pertama, yang membuat mereka gugup.

Namun, tim Indonesia lebih beruntung dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 24-22.

Di set kedua, Christiansen/Bojie tak mau menyerah. Mereka mengalahkan Pravin/Merati dengan lima poin luar biasa di awal pertandingan, menunjukkan performa yang luar biasa.

Namun, mereka tidak bisa mempertahankan keunggulan ini karena mereka imbang di akhir interval. Titik overtaking juga muncul, namun Praveen/Melati lebih baik lagi, unggul 21-19.

Bisa dikatakan hasil akhir Indonesia adalah kesalahan Christiansen. Berniat mempertahankan gebrakan Pravin, bulu tangkis yang dibloknya membentur net.

Tiba-tiba, Matthias Christiansen berteriak dan memukul raket dengan tangan kanannya. Raket dan teriakan memenuhi stadion tanpa penonton.

Namun, Christiansen dengan cepat mengendalikan emosinya dan segera membuat keributan dan membuat gerakan minta maaf. Ia juga terus memberi hormat kepada lawan dan ofisial pertandingan.

Untuk referensi Anda, ini bukan pertama kalinya pasangan Denmark memainkan Praven / Merati. Sebelumnya, pada Thailand Open 2021 Januari lalu, mereka juga bertemu di perempat final.

Saat itu, Christiansen/Bojie juga kalah tipis dengan Pravin/Merati dengan hasil 1921 dan 2022.

Meski begitu, Christiansen tetap menyayangkan hasil tersebut, karena menurutnya mereka hampir menang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here