Ragasportnews.com – Hubert Hurkacz seorang petenis unggulan ke-14 membuktikan jawaban menurut pertanyaan tadi setelah secara mengejutkan dia berhasil menaklukkan Federer yang sudah delapan kali menjuarai Wimbledon, dengan 6-3, 7-6, 6-0, kemenangan yang juga mengantarkannya ke semifinal Grand Slam pertama pada kariernya.
Petenis berkebangsaan Polandia sukses melampaui ekspektasi pada sepanjang 2 pekan terakhir setelah dia datang pada Wimbledon musim ini dengan mengantongi enam kekalahan beruntun sejak April kemudian pada Monte Carlo dan belum pernah melampaui babak ketiga Grand Slam juga mengalahkan petenis peringkat 10 besar pada Grand Slam.
Baca juga : Hubert Hurkacz: Sosok Kejutan Petenis yang Lolos ke Babak Semifinal Wimbledon 2021
Usai menundukkan petenis unggulan ke 2, Daniil Medvedev pada babak keempat dan Federer, juara Miami Open musim 2021 sebagai petenis putra Polandia ke 2 yang melenggang ke semifinal Grand Slam setelah Jerzy Janowicz yang mencatatkan pencapaian tadi dalam musim 2013 pada Wimbledon.
“Berjalan keluar lapangan menggunakan menyadari bahwa saya mengalahkan Roger, itu misalnya mimpi yang menjadi nyata, terutama pada grass-court, pada Wimbledon. Terasa begitu istimewa apalagi dengan kehadiran penonton,” tambah Hurkacz.
Federer tampak kewalahan menurut awal pertandingan lantaran petenis berkebangsaan Polandia berhasil membaca servis keduanya misalnya membaca sebuah buku.
Meskipun mengamankan 3 break point demi kedudukan 2-2, dia nir mampu menunda petenis berkebangsaan Polandia pada service game selanjutnya sehingga petenis unggulan ke-14 unggul dengan 4-2 dan akhirnya mengklaim set pertama.
Petenis unggulan keenam meningkatkan level permainan pada 3 game pertama set ke 2. Namun Hurkacz tidak goyah dan terus memaksa petenis berkebangsaan Swiss berlarian pada lapangan.
Memasuki babak tiebreak, petenis unggulan ke-14 tampil lebih meyakinkan dan menembakkan servis pertama yang tidak mampu dikembalikan buat merebut set ke 2.
Petenis berkebangsaan Polandia tampak tidak melakukan kesalahan pada set ketiga setelah dia hanya melakukan 2 unforced error pada perjalanan menyambar enam game secara beruntun.
Kemenangan dia raih setelah pengembalian forehand Roger Federer terlalu melebar dalam laga yang berakhir pada waktu 1 jam 49 menit.