Ragasportnews.com – Ada gap yang sangat lebar antara Juventus dan Chelsea menjelang awal periode Liga Domestik untuk musim 2021/2022.
Juventus baru saja menetap di posisi kesepuluh klasemen sementara Liga Italia. Bianconeri hanya mengumpulkan delapan fokus dari enam pertandingan.
Baca juga : Manajer Chelsea Ngetroll Juventus Jelang Bentrok di Liga Champions: Lemah Tanpa Cristiano Ronaldo
Sementara Chelsea berada di puncak klasemen Premier League, The Blues berada di posisi ketiga klasemen dengan skor 13 fokus dari enam pertandingan, mereka hanya terpaut satu poin dari sang pionir, Liverpool.
Sayangnya bagi Juventus, mereka tidak bisa dibentengi oleh dua penyerang andalan mereka, yakni Dybala dan Alvaro Morata, kedua pemain tersebut saat ini sedang mengalami cedera sehingga harus absen cukup lama.
The Blues yang dimotori Thomas Tuchel datang ke Italia dengan full crew, hanya kurang Ngolo Kante yang konon terjangkit infeksi Covid-19.
Ketiadaan Kante tampaknya tidak banyak berdampak pada penurunan The Blues, mengingat mereka sebenarnya memiliki gelandang lain yang kualitasnya tidak jauh dari pemain Prancis itu.
Bahu berat ada di tangan Allegri, dia dibutuhkan untuk lebih cepat mengembangkan eksibisi Juventus dan bisa mengobrol di Liga Champions.
Jika Anda melihat sejarah dan pencapaian Allegri bersama Juventus di musim 2014 hingga 2019, permintaannya tidak berlebihan dan (seharusnya) tidak sulit untuk mengetahuinya.
Namun, situasi musim ini unik. Allegri harus memulai pertandingan keduanya di Turin tanpa persiapan apapun.
Menjelang pertandingan malam nanti, Allegri harus berpikir keras untuk menemukan pengaturan yang tepat untuk mengalahkan The Blues.
Bermain tanpa Dybala dan Morata benar-benar dapat membuka situasi yang menjanjikan bagi Kean untuk masuk ke dalam susunan pemain, dan memainkan Chiesa lebih ke depan.
Rencana 4-4-2 Allegri telah memberi Bianconeri beberapa keberhasilan, terutama di Liga Champions, mereka menemukan cara untuk mengalahkan Malmoe FF dengan rencana ini.
Dua serangan depan, Allegri dapat menempatkan Kean dan Chiesa yang memiliki kekuatan yang tidak stabil, mereka adalah dua pemain muda yang dalam segala hal sangat energik saat bermain.