Ragasportnews.com – Bintang sepakbola Lionel Messi menjadi sorotan dalam kemenangan 2-1 Paris Saint-Germain atas Olympique Lyonnais, Minggu (19/9/2021).
Bukan karena aktivitasnya mencetak gol atau berkontribusi membantu rekan kerja. Bagaimanapun, lebih karena gerakan yang menunjukkan ketidakpuasannya terhadap pilihan pelatih.
Baca juga : Penggemar PSG Sangat Kecewa Atas Hasil Liga Champions, Harian Prancis Sebut Messi Seperti Hantu
Mentor PSG Mauricio Pochettino memilih untuk menggantikan pemain depan berusia 34 tahun itu dengan 15 menit tersisa dalam permainan.
Disebutkan, Lionel Messi tidak memberikan efek kritis meski sudah berada di lapangan sejak menit awal pertandingan.
Media Prancis terkenal, Le Parisien (melalui MARCA) umumnya tidak percaya dengan presentasi Lionel Messi melawan Lyon.
Media mengatakan Lionel Messi sampai sekarang belum siap untuk mempengaruhi permainan seperti dulu di Barcelona.
Lionel Messi dengan segala cara siap untuk kehilangan situasi dengan ‘tuan’ yang dia miliki di Barcelona.
Di Camp Nou, terlepas dari seberapa buruk penampilannya, Messi tampaknya harus bermain selambat mungkin hingga pertandingan dimulai.
Di Paris, Messi harus fit untuk digantikan jika dia tidak membuat komitmen besar untuk tim.
Pertandingan PSG versus Lyon berarti bahwa Messi adalah pemain yang adil, biasa-biasa saja, yang tidak memiliki hak istimewa. Presentasi kandang Lionel Messi untuk Paris Saint-Germain tidak berjalan mulus untuk La Pulga.
Pemenang Ballon d’Or enam kali itu tidak memberikan efek apa pun sebelum digantikan pada menit ke-76 oleh bek sayap Achraf Hakimi.
Setelah Messi pergi, PSG benar-benar mencetak gol kemenangan melalui rekan senegaranya Messi, Mauro Icardi yang membawa sang raksasa Paris menang 2-1 atas Lyon.
Keberhasilan itu menyiratkan PSG dapat mengikuti 100% awal mereka dengan sukses di musim Ligue 1 yang baru.
Sehubungan dengan Lionel Messi, dia tampak sangat menyedihkan setelah digantikan oleh Mauricio Pochettino.
Pemain Argentina berusia 34 tahun itu tampaknya tidak memuji kemenangan yang dicetak oleh Icardi dengan alasan tidak puas dengan permainan yang dimilikinya.