ragasportnews.com – Mentor dan penggemar Brentford tidak bisa menahan kesempatan untuk menangis. Ini setelah Brentford yang merupakan grup lanjutan menang 2-0 atas Arsenal di babak debut Premier League 2021-2022 yang digelar di Brentford Community Stadium, Sabtu (14/8/2021) tepat di babak pertama.
Dalam laga ini, Arsenal benar-benar menguasai permainan sejauh kepemilikan bola. Diketahui bahwa Granit Xhaka dan rekan-rekannya membuat 65% kepemilikan bola. Namun, pasukan Mikel Arteta harus menghadapi banyak penjaga Brentford.
Baca juga : Kiper? Playmaker? Apa Sih Prioritas Transfer Arsenal Saat Ini?
Hingga akhirnya, Brentford berhasil membuka skor di babak pertama melalui kaki Sergi Canos (22′). Keunggulan itu berlanjut hingga turun minum.
Di babak selanjutnya, Bukayo Saka dan kawan-kawan justru mengalami kesulitan untuk memupuk permainannya. Dengan demikian, mereka kembali mengalah melalui sundulan Christian Norgaard (73′)
Setelah pertandingan selesai, mentor Thomas Frank terlihat berputar-putar di sekitar lapangan dan menyapa para fans yang memadati arena. Tak jarang ia memberikan gerakan terima kasih sambil melambaikan tangannya.
Kamera yang menangkap yang kedua mendekat untuk menunjukkan penampilan Thomas Frank. Mata sang mentor yang telah mengelola Brentford sejak 2018 terlihat berlinang air mata.
Kamera kemudian, pada saat itu berubah untuk menangkap pernyataan sebagian penggemar di sana. Di antara mereka ada seorang lelaki tua yang menyanyikan moto gembiranya, tidak mampu menahan air matanya.
Tak hanya itu, para penggemar dari berbagai rentang usia juga terlihat menahan air mata mereka. Yang kedua akhirnya ditutup dengan sapaan hangat dari para pemain yang juga mengelilingi lapangan.
Kemenangan Brentford kali ini tidak diragukan lagi sangat penting bagi para penggemar. Penjelasannya adalah, The Bee – julukan Brentford – memiliki opsi untuk menang dalam pertandingan posisi tertinggi Premier League pertamanya.
Sejak mengambil bagian dalam oposisi di Inggris sejak 1896, Brentford tidak pernah menyusup ke posisi paling penting. Tahun ini, mereka meninggalkan jejak di dunia setelah finis ketiga dan menang di akhir musim di Divisi Championship.
Kepuasan itu semakin terasa karena mereka menang melawan grup sebesar Arsenal, yang di luar dugaan memiliki rekor bagus di laga awal. Sebelumnya, Arsenal tidak pernah kalah dalam pertandingan tandang di pertandingan pembuka Premier League sejak 2001.