Nekat Ganti Raket di Final Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Bukti Kepercayaan Greysia pada Apriyani

0
241

Ragasportnews.com – Ganda putri Indonesia, Greysia Polii, memiliki alasan spesial berani mengganti raket dikala bertanding di final Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Greysia, aksi nekat itu dicoba sebab telah yakin kepada Apriyani Rahayu.

Momen mengesankan itu terjadi pada gim kedua final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, Senin( 2/ 8/ 2021). Kala itu, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu sedang unggul 18- 10.

Baca juga : Jadwal Turnamen Badminton BWF Tahun ini dari Korea Open hingga Kejuaraan Dunia 2021

Pada pertandingan itu, terjadi reli panjang yang membuat senar raket Greysia Polii putus. Dengan sigap, Greysia setelah itu berlari ke pinggir lapangan untuk mengganti raketnya.

Beruntung, serbuan dari Chen Qingchen/ Jia Yifan sukses diduga oleh Apriyani Rahayu. Greysia/ Polii akhirnya sukses memperoleh poin setelah kejadian tersebut.

“Kami kala latihan telah terdapat tekniknya gimana dikala bermain raket putus. Gimana strateginya. Bisa jadi sebab aku lebih berpengalaman jadi telah ketahui alurnya,” kata Greysia Polii dalam konferensi pers virtual.

“Setelah putus tidak mungkin memenangi poin. Jadi, aku inisiatif ambil raket baru supaya pertandingan tetap berjalan. Aku yakin Apri dapat meng- cover lapangan. Hendak namun, ya tidak boleh lama- lama karena lawannya 2 orang,” ucap Greysia Polii.

Akhirnya, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu sukses mencapai medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan wakil Cina tersebut. Greysia/ Apriyani menang 21- 19, 21- 15 atas Chen/ Jia dalam duel yang berlangsung sepanjang 55 menit itu.

Cetak Sejarah

Greysia Polii/ Apriyani Rahayu mencetak sejarah dengan mempersembahkan medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Medali emas tersebut jadi yang awal diraih zona ganda putri Indonesia sejauh sejarah.

Ini pula jadi medali emas perdana yang diraih Indonesia pada Olimpiade 2020. Secara keseluruhan, bulutangkis telah mengemas 8 medali emas di Olimpade.

Pencapaian itu ditorehkan Susy Susanti serta Alan Budikusuma( 1992), Rexy Mainaky/ Ricky Subagja( 1996), Tony Gunawan/ Candra Wijaya( 2000), Taufik Hidayat( 2004), Markis Kido/ Hendra Setiawan( 2008), Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir( 2016), serta Greysia Polii/ Apriyani Rahayu( 2020).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here