Ragasportnews.com – Brasil mengusung bintang Liga Primer Inggris Richarlison serta Martinelli dan legenda Dani Alves buat penuhi ambisinya mencapai medali emas sepak bola Olimpiade.
Nyaris 5 tahun kemudian, penggemar Brasil bahagia sekalian kecewa kala Neymar kandas mengeksekusi penalti vital serta Samba menyabet medali emas sepak bola Olimpiade.
Itu merupakan momen spesial- Brasil meningkatkan gelar yang sudah mereka kejar sepanjang bertahun- tahun, serta melaksanakannya di kandang sendiri di Stadion Maracana yang populer di dunia. Namun terdapat pula ketakutan kalau ini hendak jadi kenangan Olimpiade terakhir negeri itu.
Begitu banyak atlet Brasil menghabiskan banyak waktu mereka dalam kerja keras tanpa nama, berjuang buat memperoleh atensi di negeri yang budaya olahraganya betul- betul didominasi oleh sepak bola. Olimpiade- terutama di rumah- bisa jadi momen mereka. Tetapi datanglah sepak bola serta mencuri atensi.
Kompetisi sepak bola senantiasa jadi energi tarik utama Olimpiade di Brasil, kegiatan yang sangat banyak menarik pemirsa. Pada tahun 2016, sebagian orang berpikir kalau obsesi dengan emas sepak bola Olimpiade hendak melemah. Saat ini Brasil kesimpulannya memenangkan hadiah utama, turnamen tidak hendak sempat dikira sungguh- sungguh lagi.
Tetapi ini tampaknya tidak terjalin. Terdapat permasalahan besar dalam mengamankan pelepasan seluruh pemain yang mereka inginkan- sejak 2008 klub tidak lagi diharuskan buat membebaskan pemain mereka buat Olimpiade. Tetapi walaupun begitu, Brasil sudah bawa skuad yang kokoh ke Jepang. Ini merupakan turnamen U- 23, di mana skuat bisa diperkuat dengan bonus 3 pemain di atas umur.
Argentina tampaknya hendak berfokus paling utama pada pengembangan pemain. Salah satunya pemain di atas umur mereka merupakan kiper Cadiz Jeremias Ledesma. Brasil, sedangkan itu, mengambil Richarlison dari Everton serta Douglas Luiz dari Aston Villa dari skuad senior yang baru- baru ini bermain di Copa America.
Serta mereka pula mempunyai kuota penuh pemain di atas umur, dengan penjaga gawang( Santos), bek tengah Sevilla Diego Carlos- dan mantan bek kanan legendaris Barcelona Daniel Alves.
Saat ini berumur 38 tahun, Alves masih mempunyai harapan buat bermain di Piala Dunia tahun depan. Luka memaksanya keluar dari Copa America, serta Olimpiade merupakan hadiah hiburannya. Alves betul- betul mau mewakili negaranya di turnamen sepak bola Olimpiade- dan bisa jadi jadi kapten Brasil kedua yang mengetuai regu mencapai medali emas.